LAMBANG / BADGE KWARDA SUMSEL
Lambang / Badge Gerakan Pramuka Kwarda SumSel,
diciptakan (gambar dan arti) oleh Kak Jenggot (nama asli : S. Soetarto
Amidjojo) pada tanggal 31 Desember 1963 Jam 01.30 WIB (100%) selesai di Sanggar
Bhakti Kwarcab Kodya Palembang.
Menurut bentuk
Lambang berbentuk Perisai segitiga, dengan ukuran :
-
Lebar : 5,7
cm --------> 5 + 7 = 12
-
Panjang/tinggi : 6,5 cm
--------> 6 + 5 = 11
12 + 11 = 23 --------> 2 + 3 = 5 (lima) = PANCASILA
Menurut Isi
1.
Bukit
Sepanjang
Bukit Barisan pulau Sumatera, dari daerah Istimewa Aceh sampai dengan daerah
Lampung. Bukit Barisan yang berada di daerah Sumatera Selatan dengan alamnya
yang indah dan subur (gemah ripah).
2.
Jembatan
Jembatan
yang bernama Jembatan Ampera dengan 2 (dua) buah menara, melintas di atas
sungai Musi yang berada di jantung kota Palembang, yaitu ibukota Sumatera
Selatan.
3.
Sungai
Daerah
Sumatera Selatan terdapatlah 9 (sembilan) buah aliran batanghari / sungai, yang
disebut Batanghari Sembilan. Mengalir megah mempesona menyatu padu di sungai
Musi yang membelah kota Palembang, seberang Ulu dan seberang Ilir
4.
Cikal
Atau
juga disebut Kelapa tumbuh, adalah Lambang Organisasi Gerakan Pendidikan
Kepanduan Praja Muda Karana yang disingkat Gerakan Pramuka
5.
10 (sepuluh) buah
api (menjilat-jilat)
adalah
Dasa Darma Pramuka, dan pula Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana,
serta 3 (tiga) buah Api (bawah cikal) yang berbentuk huruf ALLAH, yaitu Tri
Satya Pramuka dan Tuhan Yang Maha Esa.
6.
Sumatera Selatan
Adalah
wilayah dimana Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan berada.
Menurut Warna
1. Kuning
(perisai) = Kejayaan, kebesaran
2. Hijau
(bukit) = Kesuburan, perlindungan, tentram
3. Putih
(jembatan, cikal) = suci, bersih, polos, kebenaran
4. Biru
Laut (sungai) = mantap, waspada, ketenangan
5. Merah
(Api Dasa Darma, Api Tri Satya, Sumatera Selatan) = keberanian, patriot
ARTI LAMBANG :
1.
PERISAI adalah alat
pertahanan / melindungi diri, dan juga alat penangkis
2.
BUKIT yang
menghijau terhampar membentang luas, terdapat di daerah SumSel, menunjukkan
kesuburannya, ia mampu dan sanggup membuktikan dan membaktikan kepada seluruh
warga masyarakat, bangsa, negara dan tanah air.
3.
SUNGAI disebut
juga batanghari, mengalir disetiap pelosok / penjuru daerah SumSel, membuat
warganya makmur. Ia sebagai sarana utama bagi kelangsungan hidup warga
masyarakat, mengalir dengan irama masing-masing dan senada menyatu pada satu
derap mempesona, dengan tarian biduk yang lemah gemulai hilir mudik di sungai
Musi.
4.
JEMBATAN dengan 2
(dua) buah menara yang kokoh tegak berdiri, melintas di atas sungai Musi, yang
bernama Jembatan Ampera. Ia adalah alat penghubung dari satu daerah ke lain
daerah, dari seberang Ulu ke seberang Ilir dan sebaliknya, ia pun alat untuk
mencapai tujuan dan cita-cita yang luhur.
5.
CIKAL atau kelapa
tumbuh, adalah Lambang Gerakan Pramuka, hidup tegak lurus dari akar sampai
dengan daunnya dapat berdaya guna, dimanapun ia berada dapat hidup. Maka ia pun
sebagai penduduk / masyarakat yang sanggup dan mampu melangsungkan kehidupannya
untuk generasi baru.
6.
SEPULUH BUAH API
Dasa Darma Pramuka dan ikhlas bakti bina bangsa berbudi bawa laksana adalah
Kawah Candradimuka-nya Pramuka. Tempat untuk penggodokan, penggemblengan dan
pencetakan PRAMUKA SEJATI (berpramuka) dan atau manusia Pancasilais.
7.
TIGA BUAH API Tri
Satya adalah janji Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pembina, Ing Ngarsa
Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani serta bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
8.
Bidang Berwarna
Coklat Muda / Susu adalah keteguhan / kemantapannya sebagai sukarelawan sejati
/ murni., sanggup dan mampu meng-emong (among) terus dan terus mendorong
langkah gerak kiprahnya Gerakan Pramuka Kwarda SumSel khususnya dan Pramuka
Indonesia pada umumnya.
Apabila kesemuanya ini diartikan, maka dalam kesimpulannya dapat dibaca:
“WIRA BHAKTI HING SAEKO PROJO”
Yang berarti :
Ketangguhan satria sejati (sejatining satrio /
sukarelawan), ia siap sedia (dimanapun berada) rela berbakti dan mengabdi, demi
(sa eko = satu) kepentingan Bangsa, Negara dan Tanah Air.
Maka lambang ini terkandung maksud dan harapan, agar
semangat jiwa kepemimpinan , jiwa kenegarawanan dan jiwa kepahlawanan yang
pantang menyerah dari zaman kerajaan Sriwijaya dapat menjiwai (menulang sumsum
= merasuk) meresap disetiap insan pramuka Kwarda SumSel.
Arti Lambang Keseluruhan :